Belum terlupakan kesalahan pencetakan bendera Indonesia pada buku panduan Sea Games Kuala Lumpur 2017, panitia Malaysia kembali membuat kesalahan. Kali ini mereka salah memasang bendera sendiri pada tampilan di layar televisi ketika seorang perenang Malaysia akan berlaga di cabang 50 meter gaya bebas.
Perenang Malaysia Keith Lim Kit Sern yang tengah disorot kamera malah dipasangi keterangan bendera Singapura.
Tak hanya itu pada papan perolehan medali Malaysia juga menukar-nukar penempatan nama negara dengan benderanya.
Tidak hanya satu negara, beberapa negara menjadi korbannya. Semua kesalahan itu dibeberkan dalam sebuah blog berlisensi asal Singapura, Mothership.sg. Di hari ke-5, Malaysia telah menempatkan 11 bendera negara yang salah.
Perenang Malaysia Keith Lim Kit Sern yang tengah disorot kamera malah dipasangi keterangan bendera Singapura.
Tak hanya itu pada papan perolehan medali Malaysia juga menukar-nukar penempatan nama negara dengan benderanya.
Tidak hanya satu negara, beberapa negara menjadi korbannya. Semua kesalahan itu dibeberkan dalam sebuah blog berlisensi asal Singapura, Mothership.sg. Di hari ke-5, Malaysia telah menempatkan 11 bendera negara yang salah.
tampilan skor digital perolehan medali sea games malaysia ©malaysiakini.com
"Vietnam dipasangi bendera Singapura, Singapura jadi berbendera Thailand, Thailand dipasangi bendera Indonesia, lalu Indonesia jadi berbendera Vietnam, Filipina membawa bendera Myanmar, Myanmar dipasangi bendera Filipina, Laos jadi Kamboja demikian juga sebaliknya," tulis blog tersebut, seperti dilansir dari laman Malaysia Kini, Sabtu (26/8).
"Itu adalah delapan dari 11 kesalahan mereka. Yang lebih buruk adalah mereka mengacak-acak bendera seolah-olah penonton sedang mengikuti ujian yang sebelumnya tidak pernah dipelajari sebelumnya," sindir blog tersebut.
Kesalahan yang dibuat tersebut membuat hubungan antara Malaysia dan beberapa negara khususnya Indonesia jadi terganggu. Banyak pihak yang tidak terima dengan kesalahan-kesalahan tersebut hingga melakukan protes dengan berbagai cara.
Di Indonesia sendiri, masyarakat yang tidak menerima kesalahan tersebut melakukan demonstrasi di Jakarta. Bahkan, para peretas dilaporkan telah meretas beberapa situs Malaysia karena kesalahan tersebut. [pan]
0 komentar:
Posting Komentar