Latest News
bebas
Senin, 06 Juni 2016

Mengenal rukyat, hisab & almanak Aboge dalam penentuan 1 Ramadan

Dalam menetapkan awal puasa 1 Ramadan dan 1 Syawal, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama selalu mengadakan sidang isbat. Sidang tersebut mengundang semua ormas Islam dan MUI.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan selama ini pemerintah selalu menggunakan dua metode untuk menentukan 1 Ramadan dan Syawal. Dua metode itu adalah hisab dan rukyat.

"Sejak belasan tahun lalu dalam penetapan 1 Ramadan, 1 Syawal dan Zulhijah, pemerintah menggunakan metode hisab dan rukyat. Pemerintah dan ulama sepakat menggunakan keduanya, hisab menentukan kapan, tetapi hisab dikonfirmasi dengan rukyat, dan kedua metode ini digunakan untuk saling melengkapi," ujar Menteri Agama saat jumpa pers usai penetapan 1 Ramadan 1437 H di kantornya, Minggu (5/6) malam.

Di Indonesia sendiri dua metode ini paling jamak digunakan sebagai penentu kapan mulai puasa dan lebaran. Meski demikian masih ada metode lain. Perbedaan metode ini yang membuat awal puasa Ramadan dan lebaran sering berbeda-beda.

Di Banyumas misalnya, ada trah Bonokeling yang memiliki almanak sendiri dalam menentukan awal puasa dan lebaran. Almanak yang mereka yakini itu sudah turun temurun mereka gunakan.

Lalu apa bedanya metode hisab, rukyat dan juga alamanak Bonokeling atau Aboge?





Sumber : Merdeka.com

  • Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Mengenal rukyat, hisab & almanak Aboge dalam penentuan 1 Ramadan Rating: 5 Reviewed By: Unknown